Sabtu, 02 Juni 2012

SEJARAH SINGKAT PROVINSI BENGKULU



 Benteng Marlborough 1791

Menara Mercusuar 2012
Di daerah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan golongan seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah kesultanan banten. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan kerajaan indrapura semenjak abad ke-17.
Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi. Sejak dilaksanakannya perjanjian london pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Singapura dan pulau belitung, Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda. Penemuan deposit Emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno (presiden pertama RI). Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatra Selatan, Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke 26 Provinsi termuda sebelum Timor-Timor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar